Sabtu, 13 April 2013

belajar menulis fiksi :D

Diposting oleh Unknown di 23.16
Pagi ini, seperti biasa. Aku kembali mengutuk diri. Untuk apa aku terjaga bila mimpi lebih baik adanya?
Selalu seperti ini, kembali mencacai maki. Diriku.
Ya, diriku..
Mengenang itu menyedihkan, setidaknya bagiku. Tersenyum lebih memuakkan lagi.
Aku bukan filosofi, melihat dunia dengan segi pandang berbeda.

Ini aku. Melihat kehidupan bagai neraka. Memendam kekecewaan dengan sikapku. Tak perlu memandang segala hal dengan sisi berbeda. Cukup dengan caraku.
Salahkah? Tapi tidak untukku. Segalanya benar. Segalanya nyata.
Nyata busuknya, benar brengseknya.

Ahh.. pagi-pagi aku sudah mengumpat. Ada yg harus ku lakukan pagi ini. Bahkan tiap pagi.
Aku melangkahkan kakiku keluar kamar. Berjalan ke arah ruang tamu. Disana ku lihat ia, wajah tuanya, garis-garis lelah di dahinya. Tidak cukup menggambarkan semuanya tapi sedikit aku mengerti betapa lelahnya jiwa itu. Ibuku, Ibuku yang malang, yang entah mengapa tak pernah bosan menungguku keluar dari peratapan. Ia menatap ke arahku..

“Kemarilah sayang”, dia berkata kepadaku sembari tersenyum
“Aku malas”, acuhku.
“Kalau begitu, sarapanlah dulu Nak. Ibu memasak cumi. Makanan kesukaanmu kan” , dengan tetap tersenyum.
Aku melengos pergi, tak sanggup melihat matanya. Mata tulus Ibuku. Entah sampai berapa lama mata itu bisa ku lihat. Aku kembali ke kamarku, di hiasi foto-foto indahnya, bidadari pujaanku. Mengapa kau pergi sayang? Tinggalkan aku..Saat ini..

0 komentar:

Posting Komentar

andi soraya quotes

tiap hari aku merindu dan semakin mencintaimu Ratu
PT. Scream Satanica.Org. Diberdayakan oleh Blogger.
 

me dá teu calor Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review