Sabtu, 28 November 2015

-----

Diposting oleh Unknown di 19.56 0 komentar
Bagaimana bisa aku tidak bahgia, ketika kunang-kunangku memutuskan untuk jinak, dan kembali padaku, tak terkejar lagi, akan selalu di dekapku.

aku hampir terbuai kata-katanya. aku lupa, ia seorang Libra, sama sepertiku, ia seringkali bimbang, terlena dgn buaian dan bualan. sama sepertiku. lagi-lagi aku kalah, ia mmilih terbang, tak bisa diraih, tapi ia tetap kunang-kunangku, yg berpijar, yg indah, yg memesonaku.

karenanya aku belajar, untuk tidak seperti dia, untuk tidak pasrah dalam keadaan, mati dalam kesabaran, cinta yg bertepuk sbelah tangan.

maaf kunang-kunangku, aku tak bisa memiliki hati sepertimu, memaafkan cinta, hidup dengan cinta, tanpa pmrih, tanpa dendam.

maaf ku tak bisa sepertimu. aku tak bisa mnderita dlam hidup yg singkat ini. aku haruslah bahagia.

hidup ini terlalu naif, hidup ini haruslah punya esensi. bukan tunduk karena iba.

untuk itu, aku akan bahagia. tersenyum, tertawa, dan mungkin belanja.

tapi bagaimana bisa aku bahagia, jika kau tidak. aku pantulanmu. engkau kunang-kunang terindahku.. bagaimana bisa aku tetap tersenyum sperti ini jika aku tau kau merana..
ini ironi. kau tau. aku tidak mau mengikuti jejakmu, aku pilih bahagiaku sendiri. tapi kau tidak. sama seperti aku bebas, menentukn lngkahku, tapi rumahku sendiri terbakar.

aku mencintaimu Ibu. kunang-kunangku.
derita ku dekap, paling hangat daripada tubuh kekasihku. tapi kau memilih terbang pergi jauh, membawa sakitmu, yg sbnarnya juga milikku.


aku mencintaimu Ibu.
November 2015

Jumat, 27 Maret 2015

Tak Ada yang Tulus

Diposting oleh Unknown di 02.46 0 komentar

"Tak ada yang tulus"
tulismu..

Iya tak ada yang tulus, termasuk aku.
Ketulusan mungkin hanya ada padamu, dan aku sia-siakan itu untuk satu alasan semu yaitu Jarak.

Jumat, 20 Maret 2015

Bahagialah, kasih.

Diposting oleh Unknown di 02.02 0 komentar

Kekasih.
Tiada luka yang lebih parah ketika aku memutuskan pergi dari hidupmu.
Tiada penyesalan paling sesal ketika aku mulai goyah dengan pilihanku saat ini.

Berbahagialah disana sayang, aku selalu mendoakan tiap langkahmu.
Tetaplah seperti itu.
Jangan pernah mengutukku, mungkin alasanku masih bersedih saat ini karena pilihanku tak jua menunjukkan betapa istimewanya aku, tak kunjung jua menganggapku satu-satunya.

Sebenarnya tak ada gunanya aku katakan ini, aku cukup diam dan rasakan karma.
Bahagialah kamu, tanpa pengkhianat sepertiku. Rugilah Ia, memilih pengkhianat yg terus-terusan melaknat diri sendiri..

Kamis, 12 Februari 2015

Kamu.

Diposting oleh Unknown di 07.15 0 komentar

Kamu.
Apa kabar?
Masih membenciku?

Kamu.
Kamu baik-baik kan disana?

Kamu.
Kamu sehat?
Masih ingat padaku?

Kamu.
Kamu masih setia dengan kopi hitam di awal pagimu?

Kamu.
Masih selalu begadang?
Jagalah dirimu.

Kamu.
Selalu kamu.
Masih tetap kamu.

Aku.
Juga masih aku.
Yang merepotkan

Aku.
Tetaplah aku
Yang terlalu manja menurutmu

Aku.
Masih seperti dulu
Suka susu, keju, terutama peju.
Hihi.

Aku.
Iya masih nakal, centil
Kamu selalu tau tentang aku

Aku.
Tetap menyedihkan.
Tetap seperti biasa, selalu suka mengenang masa-masa kecil yang kelam

Aku.
Selalu begitu, masih sangat rancu terhadap kehidupan

Aku.
Masih membenci masa lalu, kadang masih benci Ibuku.

Hah.
Aku.
Kamu.
Teruslah berjalan kamu, walau tanpaku.
Baik-baik, makan makanan yang baik.


Tertanda
Aku, yang kau sebut Jalang, sesekali waktu.

andi soraya quotes

tiap hari aku merindu dan semakin mencintaimu Ratu
PT. Scream Satanica.Org. Diberdayakan oleh Blogger.
 

me dá teu calor Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review