Selasa, 01 Januari 2013

lembar-lembar kisah mengandung makna ganda

Diposting oleh Unknown di 17.45


ini hari kedua di tahun 2013
mimpi ku masih tetap ada
mungkin hanya berbeda inti
ini aku dengan segala apa adanya aku
ini tentang aku..

Tahun ini , aku tak berharap banyak
meski dari dua harapan ku ini akan lahir mimpi-mimpi, harapan-harapan cemerlang, dan puisi-puisi..
dari dua hal itu, sederhana saja
pertama, aku berharap Anda temukan bahagia yg sbenarnya Ratuku
kedua, aku berharap adanya kebangkitan semangat yg baru pada Matahariku
memang dengan pesimis nya aku juga katakana
''bila itu teramat susah, maka abaikanlah.."
aku mengerti dan sangat-sangat memahami dalam kalimat lirih berantakan itu terangkai dan terbentuk makna bahwa aku menyerah, resah, dan pasti sedih ..
maaf, bukan itu yg kalian ajarkan padaku, aku tau..
hanya saja, ini aku ayah, ini aku ibu
aku terkadang rasakan hampa
maaf, seharusnya aku tak seperti ini, maaf ..


hahaha bahkan di Tahun baru aku masih sangat-sangat sensitif membicarakan hal ini
apa kalian mengerti ? besar harapan ku Ratu
untuk melihatmu tertawa tanpa harus menyembunyikan pilu,
untuk melihatmu berjuang tanpa beban yg siap menghadang langkah riang mu
untuk melihatmu kembali merangkulku, memeluk ku tanpa harus memilah memilih siapa yg duluan mendapat giliran
untuk mendampingimu mengarungi kehidupan yg terkdang kau sesalkan kemudian kau banggakan
bertahun-tahun mendampingi mu juga tak membuatku mengerti pola pikirmu Ibu..

tapi aku tau, ini aku..
yg dari kecil pemberontak, tapi diam bila melihatmu menangis
yg dari kecil, kau jadikan tempat pelampiasan marah dan kecewamu
yg dari kecil, hanya menangis di sudut pintu melihatmu marah pada diri sendiri, pada keadaan mu
yg dari kecil, hanya bisa membisu ketika kau dengan liarnya menyakiti diri mu sendiri
yg dari kecil, dengan egoku melawan padamu
yg dari kecil, membenci dan takut pada Ayah
yg dari kecil, pagi-pagi sekali sudah pergi bermain, meninggalkan adik-adikku
yg dari kecil, sudah biasa kalian tinggalkan, membiarkan aku dan adik ku duduk di jembatan dr sore sampai malam menunggu kalian pulang dengan gigitan-gigitan nyamuk di tangan, paha, dan wajah..

ini aku Ibu, dengan segala kesederhaan ku..
ini aku putri kecilmu yg dulu, yg seperti ku sebutkan tadi
seiring berjalannya waktu, kecewa, pahit, senang, bahagia, ku rasakan berganti-ganti
aku yg sekarang, yg bisa ku tau.. hanya
aku tak menyesali lagi keadaan ini
aku tak lagi bisa menyalahkan mu atas hidup piluku
aku tak mampu lagi diam melihatmu menangis
aku tak bisa lagi takut pada Ayah
aku tak bisa lagi hanya bersembunyi mendengar pembicaraan mu
aku tak bisa lagi berlari menangis dalam kamar melihatmu terluka
aku takkan tinggal diam Ibu, siapapun yg menyakitimu mungkin akan ku bunuh..
aku bangga pada mu Ibu
dengan segala indahmu, tegarmu, mimpimu, perjuanganmu pada kami

aku bangga pada Ayah
rock n roll sejatiku, Che Guevaraku..
Ayah, cepatlah sembuh kebanggaanku..
Ayah.. pernah bukan ku katakan aku membencimu sampai-sampai aku ingin sekali membunuhmu?
pernah bukan? dan kau dengan mudahnya terperanjat..
mengapa Ayah ? kau tak percaya aku bisa mengatakan dan berniat seperti itu pada Ayahku sendiri?
Ketahuilah ayah, siapapun dia, jika ia seorang anak, bila ia melihat Ibunya teraniaya, dia akan membuat perlakuan yg sama pada orang yg menyakiti Ibunya..


Maaf Ayah, bila kata-kataku terlalu sering menyakiti mu saat ini
Maaf Ayah, aku terlalu sering memaki, marah tiba-tiba, dan merendahkan mu
Maaf Ayah, ini luapaan marahku yg ku pendam sejak pertama aku melihat kalian bertengkar belasan taun yg lalu
Maaf Ayah, sejak kecil aku melihatmu sebagai pihak yg salah
tanpa ku mengerti rumitnya orang dewasa, tanpa ku mnegrti bagaimana bila di pihakmu
Maaf Ayah..
Maaf.. Ku kira dari awal yg salah selalu saja Engkau yah
tanpa ku tau, bahwa sebenarnya kalian saling menyakiti..
saat ini, mengetahui bahwa penyakit menjalar menggerogoti tubuhmu membuatku hancur
menangis tiba-tiba tak berirama sesukaku
aku sakit Ayah, sakit melihatmu menanggungnya
kau dengan tegasnya menghubungiku beberapa bulan lalu
dengan entengnya katakan

"kakak, kakak jangan pikir Ayah yah"
"Ayah kenapa?"
"Ayah sakit sayang"
"sakit apa?"
"nda bisa sembuh sudah kakak"
"ayah sakit apa?" Teriakku..
"ayah kena kanker paru-paru"
aku diam , tiba-tiba air mataku menetes..
"kakak, kakak jangan pikir Ayah yah, kalau Ayah nanti nda ada, kakak nda boleh nangis yaa"

aku diam, menutup telpon..

Engkau tau tidak?
aku cepat-cepat berlari ke kamar, menangis sejadi-jadinya selama 2 jam..
setelah diam , aku berfikir, dengan segala kebiasaanku,
aku hanya diam , berbicara pada diri sendiri
aku menulis, lagi-lagikebiasaan ku..
ku katakan "Apa engkau bahagia Ayah atas hidupmu?"
ku tuliskan "Apa engkau menyesal Ayah akan taun-taun sebelum ny yg menghancurkan mu?"
ku tuliskan "Apa kau.. Apa kau takut Ayah dengan kematian?"
awalnya ku pikir mati itu menakutkan, sampai ku dapat inspirasi yg membukakan cara pandangku
bahwa kematian hanyalah ketiadaan kehidupan :)


Kau tau Ayah? Aku senang membaca, spertimu bukan?
Kau tau Ayah, aku suka seni, seperti mu bukan?
Kau tau Ayah, dengan membaca pikiranku terbuka, cara pandangku berbeda
aku tau buku-buku di rak lemari itu sudah kau baca semua
aku tau itu.. meskipun sekarang aku jarang sekali melihatmu membaca..
sebenarnya aku ingin Ayah kita membaca buku, diskusi bersama..
Aku ingin Ayah..

untuk itu aku pernah memberikan mu buku yg sudah ku baca sebelum nya, hanya untuk mendengarkan opinimu ketika aku bertanya
Andai kau tau, aku selalu suka saat-saat bisa membuatmu tertawa,
aku bahagia ketika aku menggodamu lalu kau akan dengan refleknya memelukku
kau tau Ayah aku sangat suka, pada saat-saat aku selalu mengganggumu, kau akan dengan mudahnya mengejek ku..
kau tau Ayah, aku rindu, ketika kau membuatku marah, kau akan menarik ku, lalu menggelitikku sampai aku bilang ampun atau aku bilang "ANNE SAYANG AYAH"

aku bangga, aku senang, aku sedih itu karna kalian
aku terlalu banyak berfikir sekarang Ayah daripada menghina orang seperti kebiasaanku selama ini..
sekarang aku tertawa lepas, tanpa pikirkan masa lalu..
sekarang aku menangisi saat ini, bukan masa lalu ayah.. ibu..
maka dari itu, berbahagialah, kalian kebanggaan ku..

0 komentar:

Posting Komentar

andi soraya quotes

tiap hari aku merindu dan semakin mencintaimu Ratu
PT. Scream Satanica.Org. Diberdayakan oleh Blogger.
 

me dá teu calor Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review